LKP-SILA

Belajar & Sehat dengan Pendekatan Holistik

Memahami Sindrom Sifat Holistik: Cara Kerja Panas, Dingin, Lembab, dan Kering dalam Tubuh Manusia”

1. Pengertian Pendekatan Holistik

Memahami Sindrom Sifat Holistik: Cara Kerja Panas, Dingin, Lembab, dan Kering dalam Tubuh Manusia”

1. Pengertian Pendekatan Holistik

Pendekatan holistik berarti melihat tubuh manusia sebagai satu kesatuan utuh yang saling terhubung antara raga, pikiran, dan energi. Dalam pandangan ini, penyakit tidak hanya dipandang sebagai kerusakan fisik semata, tetapi juga sebagai tanda adanya ketidakseimbangan sifat alami tubuh.

Tubuh manusia seperti alam kecil. Di dalamnya ada unsur panas, dingin, lembab, dan kering yang terus bergerak mencari keseimbangan. Ketika salah satu unsur terlalu dominan atau melemah, muncullah gejala dan gangguan kesehatan.

2. Keterkaitan Tubuh, Pikiran, dan Energi

Tubuh kita digerakkan oleh energi kehidupan yang disebut Qi (dibaca: “ci”). Energi ini mengalir melalui jalur-jalur tertentu, memberi kekuatan pada organ, otot, pikiran, dan perasaan.
Jika pikiran stres, emosi tidak stabil, atau tubuh lemah, aliran energi menjadi tidak lancar. Maka terjadi tiga keadaan utama:

Ekses (kelebihan energi atau panas)

Defisiensi (kekurangan energi atau kelemahan fungsi)

Stagnasi (macetnya aliran energi dan darah)

Ketiga kondisi inilah yang menjadi dasar terjadinya sindrom sifat holistik.

3. Konsep Keseimbangan dalam Tubuh

Tubuh yang seimbang akan terasa ringan, hangat, tenang, dan berenergi.
Namun bila keseimbangan terganggu, maka akan muncul tanda-tanda seperti:

Panas berlebih: wajah merah, cepat marah, haus, insomnia.

Dingin berlebih: lemah, menggigil, pencernaan lambat.

Lembab berlebih: badan berat, mudah mengantuk, sendi nyeri.

Kering berlebih: kulit pecah, tenggorokan kering, sembelit.


Setiap sifat memiliki peran, dan semuanya dibutuhkan. Namun ketika satu sifat berlebihan atau kekurangan, tubuh menunjukkan bahasa penyakitnya sendiri.

Tubuh manusia seperti alam kecil. Di dalamnya ada unsur panas, dingin, lembab, dan kering yang terus bergerak mencari keseimbangan. Ketika salah satu unsur terlalu dominan atau melemah, muncullah gejala dan gangguan kesehatan.

2. Keterkaitan Tubuh, Pikiran, dan Energi

Tubuh kita digerakkan oleh energi kehidupan yang disebut Qi (dibaca: “ci”). Energi ini mengalir melalui jalur-jalur tertentu, memberi kekuatan pada organ, otot, pikiran, dan perasaan.
Jika pikiran stres, emosi tidak stabil, atau tubuh lemah, aliran energi menjadi tidak lancar. Maka terjadi tiga keadaan utama:
.

Ekses (kelebihan energi atau panas)

Defisiensi (kekurangan energi atau kelemahan fungsi)

Stagnasi (macetnya aliran energi dan darah)

Ketiga kondisi inilah yang menjadi dasar terjadinya sindrom sifat holistik.

3. Konsep Keseimbangan dalam Tubuh

Tubuh yang seimbang akan terasa ringan, hangat, tenang, dan berenergi.
Namun bila keseimbangan terganggu, maka akan muncul tanda-tanda seperti:

Panas berlebih: wajah merah, cepat marah, haus, insomnia.

Dingin berlebih: lemah, menggigil, pencernaan lambat.

Lembab berlebih: badan berat, mudah mengantuk, sendi nyeri.

Kering berlebih: kulit pecah, tenggorokan kering, sembelit.


Setiap sifat memiliki peran, dan semuanya dibutuhkan. Namun ketika satu sifat berlebihan atau kekurangan, tubuh menunjukkan bahasa penyakitnya sendiri.

Segera ikuti Kelas Tiga Bulan Dengan Biaya terjangkau

Membahas tentang Peta holistik dan cara kerja sindrom,anatomi,herbalogi,diagnosa lengkap,bonus tensi grafis jilid 1.